JAKARTAKU DAN IBUKU


Kembali ke Jakarta lagi?? Fyuh… berat tapi harus. Kayanya tulisan kali ini bakalan jd tulisan tergalau! Hahay… krn hawanya sentimentil terus setelah kembali ke Jakarta. Setelah mudik tujuh setengah hari di rumah di Pemalang rasanya masih kurang terus liburannya, tapi kalo liburan terus dari mana aku bisa dapat uang yang mana uang berguna bagiku untuk menjaga kelangsungan hidupku di dunia ini (halah…). Kedengarannya memang klasik alasanku tadi, tapi emang fakta bahwa aku dari sejak awal datang ke Jakarta adalah dengan niat untuk mencari uang sebanyak-banyaknya, karena tanpa uang aku bukanlah siapa2, kenapa? Ya karena tanpa uang aku ga bisa eksis bo…! Hahaha. Tapi tetap jangan men-Tuhan-kan uang. Walopun itu sulit memang… dan tentu aja karena di Pemalang ga ada kerjaan yang layak!
Hei Pemerintah yang adil dong pembangunannya…!

Kenpa kalo habis mudik bawannya sentimentil terus?? Menurut analisaku sih adalah karena aku anak kos, dan namanya anak kos kan kurang dapat perhatian ya, tentu selain karena aku adalah seorang jomblowan sejati (mulai curhat sodara-sodara), juga adalah karena dengan ngekos kita hidup serba sendiri dan tidak ada orang tua yang bisa kasih perhatian lebih selain istriku nanti. Juga karena mungkin pas mudik kemarin aku merasa dimanjakan sekali oleh orang tua (tentu aja aku dimanjakan karena ketampananku (hoekk…) dan karena aku anak pertama dan belum punya pasangan, sedangkan adikku udah tunangan jadi aku akan dilangkahi. Curhat lagi…) eh setelah sampe kos tiba-tiba semua sepi… kosong… ga ada yang ngeladenin aku dari tidur sampe melek pas subuh, dengan teriak-teriak ibuku bangunin aku untuk sholat subuh (udah tau kan ibuku kaya apa kalo teriak berdasar cerita sebelumnya hehehe). Habis sholat subuh udah ada aja itu teh manis segelas gede di meja makan sesuai jumlah orang yang ada di rumah, aku tinggal ambil aja dan ngabisin, habis itu ga lama setelah minum teh, sarapan udah ada di meja makan aku tinggal ngabisin lagi. Dan ntar untuk makan siang aku tinggal request mau makan dengan lauk apa dan walla…! Itu semua ada di meja makan pas jam makan siang telah tiba.

Aku sih udah pernah bilang sama ibuku kalo aku ga pengen jauh-jauh dari rumah dan ibu untuk sekarang ini, tapi ibuku jawab dengan santai “kalo kamu ga mau kerja, terus yang mau kasih makan kamu siapa? Makanan di rumah ga cukup kalo ada kamu!” what…. Jawaban yang kejam sekali kedengarannya ya sodara-sodara?! Aku nangis darah kalo denger ini seolah-olah aku adalah anak pungut yang dipungut dari rumah sakit! (eh itu mah cerita sinetron Putri yang Tertukar yah?hahaha). Tapi aku sadar dengan jawaban dari Ibuku itu sebenernya ada maksud yang sangat bagus sekali untuk diriku sekarang. Karena secara tidak langsung itu adalah cambuk bagiku untuk terus bisa mewujudkan cita-citaku untuk bisa hidup mandiri sebagai seorang manusia dewasa pada umumnya, dan sebagai laki-laki dan calon kepala keluarga nanti pada khususnya.

Iya emang setiap kali denger jawaban itu aku pikir kok matre banget sih ibuku kayanya semua serba diliat secara materi. Tapi emang bener loh bahwa dasar dari kehidupan manusia adalah memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu bertahan hidup, dan dengan cara apa kita bisa bertahan hidup? Ya dengan cara mengisi perut lah agar setelah perut kenyang kita diharapkan bisa berpikir dengan tenang dan santai, sehingga kita bisa melakukan pekerjaan apapun, khususnya pekerjaan dasar tadi yaitu pekerjaan untuk bisa mencari makanan untuk bisa mengisi perut biar kita bisa hidup dengan tenang dan bisa bekerja lagi dan begitu terus berulang-ulang sampe jatah kontrak hidup kita di dunia berakhir. Tapi jangan sampai berlebihan juga makannya karena setelah kenyang kita tidak diharapkan untuk ngantuk dan tertidur pulas tidak mau bekerja karena sulit bergerak karena kekenyangan. Ibuku emang orangnya polos kalo bicara khas orang kampung gitu lah tapi apa yang dia bicarakan walopun dengan penyampaian yang vulgar, to the point dan terkesan kasar, tapi itulah ibuku di setiap ucapannya ada makna terdalam bagiku kalo aku mau untuk berpikir lebih jernih tanpa mendahulukan emosi.

Tapi ibuku pernah juga loh ngomong dengan gaya bahasa yang keren yang aku ga pernah bisa nyangka ibuku bisa bilang begitu (maaf bu menghina banget yah aku hehehe). Dia pernah sms aku waktu aku curhat tentang capeknya menjalani hidup di Jakarta. Ibuku sms dengan kata-kata “kamu jangan pesimis dong sebagai laki-laki, kamu harus berpikir positif” duileh… emak gue ngomongnya modern banget yak! Aku langsung mngucurkan air mata, sujud syukur dan menari-nari di tengah jalan (ini di sms emang pas aku lagi jalan pulang habis kerja), loh kok kaya film India! Ga lah aku tidak melakukan hal itu tapi suer ini bikin aku kaget. Emakku emang pinteerrr…. Love you Bu… sms ini kusimpan baik-baik di HP-ku dan tidak akan kuhapus karena tiap kali aku merasa down seperti sekarang ini, aku selalu buka sms ini dan mengulang-ngulang membacanya dan sambil berdoa sama Allah semoga aku bisa menjadi seperti yang diharapkan ibu dan bapakku minimal aku bisa menjadi orang yang mandiri dan bisa membentuk kehidupanku sendiri dengan keluarga ciptaanku sendiri nanti dengan istriku kelak (curhat lagee… kok jadi cenat-cenut ya kayak SMASH!!).

Yak! Dan di sinilah di Jakartaku (sebagai pendatang bolehkan menyebut Jakarta sebagai Jakartaku, Karena aku juga merasa memiliki Jakarta karena aku bayar pajaknya di Jakarta loh itu terlihat dari slip gajiku di sana ada tertera potongan pajaknya hehehe) aku berdiri dan berjuang untuk mewujudkan semua cita-citaku dan harapan orangtuaku. Berjuang melawan kerasnya hidup di Jakarta walopun tidak sekeras kehidupan Ultraman waktu melawan monster kepiting raksasa (perumpamaan yang aneh!). dan dari sebuah kos-kosan di mampang (belakang pasar mampang tepatnya ato samping hotel termesum di Jakarta yaitu Hotel Maharaja lebih tepatnya lagi, RT-RW perlu ditulis ga? Siapa tau pembacaku mau kirim parsel dan uang untuk menyemangati aku! Hahay) menulis cerita ini sambil menyemangati diri sendiri untuk terus semangat untuk berangkat kerja besok dan mencari uang lagi untuk ditabung setahun ke depan untuk ongkos mudik lagi tahun depan dan bisa kubagi-bagikan kepada sepupu-sepupu dan ponakan-ponakanku yang masih unyil-unyil itu. Aku berdoa semoga bisa ketemu lebaran lagi tahun depan, amin. Agar aku bisa semakin yakin menjalani hidup ini, menemukan jati diriku sebenarnya dan menciptakan kehidupan mandiriku kelak bersama keluarga ciptaanku… oh indahnya dunia…. Gubrak! Ngayal lagi gue…

Ya udah yah cukup sekian aja yah (lagi-lagi Syahrini menghantui aku…!!) aku mau cari uang dulu, beli dan jagain lilin dulu yah (ngepet dong…!) dan terutama aku mau ke dokter cinta dulu yah mau beli cinta di sana dan siapa tau ada istri yang bisa dijual juga, jadi aku ga kesepian lagi di Jakarta dan bisa semangat terus! Hahay…
OK JAKARTA…..!! siap-siap digoyang, si kolamkoki akan mencoba menaklukanmu!!

Jakarta, 4 September 2011 (dipojokkan kamar kos yang panas kaya kamar janda sambil dengerin lagu Yellow-Coldplay sebagai penyemangat…)

inilah Jakarta yang sibuknya tidak akan pernah usai walaupun malam sudah menjelang

6 komentar:

  1. ayo semuanya nyemplung lagi di kolamkoki biar pikiran tenang dan rileks sblm kembali lagi jadi kuli (baca pekerja keras) di kantoran Jakarta hehehe..
    monggo nyemplung byurr... :)

    BalasHapus
  2. oh iya tambahan, semua foto di tulisan ini dan yg jadi background blogku skrg adl murni hasil karya jepretanku sendiri, krn aku suka fotografi juga :)
    jadi fotonya jangan diambil tanpa ijin yah makasih.

    BalasHapus
  3. potonya bagus, sayang yang bawah ngeblur mas. dapet salam dari ibu di pemalang, katanya jangan suka males hihihi...

    BalasHapus
  4. thx ya stardust. itu foto yg bawah emang sengaja di blur-in biar efek dramatisnya kentara... :)
    tp kentara ga dramatisnya?

    BalasHapus
  5. haha, mas ad istri yg bisa dibeli lewat pos kok

    BalasHapus
  6. hahaha...
    clues mau dong kasih tau gmn cara belinya?? :)

    BalasHapus

Pengalaman Belanja di Owl Eyewear, Beda!

Apa itu Owl eyewear, Owl eyewear adalah tempat belanja khusus (butik) yang menjual frame/bingkai kacamata dengan layanan gratis le...