FB dan Komen-komennya


“Masya Allah dan Astagfirullah, tapi seru…” mungkin adalah kata yang akan keluar dari mulut kalian kalo kalian baca tulisan dalam blogku yang episode sekarang, ato bahkan kaget dan langsung jantungan kali ya kalo baca sekarang. Gimana tidak kaget, karena sekarang ini di FB ato populernya adalah FaceBook sebuah situs pergaulan (bener ga pengertiannya?) lagi popular dan rame kasih komen berupa copy paste-an yang panjang kali lebar banget! Iya bener panjang kali lebar banget dan bahkan bisa berbusa-busa mungkin kalo kalian baca komen terbaru yang aku sebut sebagai komen yang “very long insane, but funny” ini. Langsusng aja y abaca aja komen seperti di bawah ini. Ini aku dapetin dari status temenku di FB yang statusnya di komenin sama temennya lagi (tapi nama aku rahasiakan, takut tenar dia dan aku lebih takut lagi karena nanti dia yang lebih tenar bukan aku hehehe)

Berikut komennya : (siap-siap, tarik nafas panjang dan mitosnya kalo bisa baca komen ini dalam sekali atau dalam satu hembusan nafas, kamu dijamin akan menjadi orang yang panjang umur dan tidak mati kehabisan nafas! (gimana ga dibilang orang panjang umur orang panjang banget koennya), percaya?? Well ga usah dipikirin langsung aja baca yuk…)

KAMI SEGENAP JAJARAN:
POLRI
TNI AU
TNI AD
TNI AL
... ... ... ... ............... ............... ...............
Presiden
Wakil Presiden
Menteri Agama
Menteri Badan Usaha Milik
Negara
Menteri Pertahanan
Menteri Dalam Negeri
Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia
Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata
Menteri Kehutanan
Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral
Menteri Kelautan dan
Perikanan
Menteri Kesehatan
Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat
Menteri Keuangan
Menteri Keuangan
Menteri Komunikasi dan
Informatika
Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah
Menteri Lingkungan Hidup
Menteri Luar Negeri
Menteri Pekerjaan Umum
Menteri Pembangunan
Daerah Tertinggal
Menteri PemberdayaanPer
empuan dan Perlindungan
Anak
Menteri Pemuda dan
Olahraga
Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
Menteri Pendidikan Nasional
Menteri Perdagangan
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
Menteri Perhubungan
Menteri Perindustria
Menteri Perumahan Rakyat
Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan
Keamanan
Menteri Riset dan Teknologi
Menteri Sekretaris Negara
Menteri Sosial
Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Gubernur
Walikota
Bupati
Camat
Lurah
Ketua RW
Ketua RT
Hansip
Hacker
Phreaker
kracker
Scammer
Defacer
Script kiddies
Hacker wannabe
Newbie
Spammer
Junker
Liker
Kaskuser
Facebookers
NMers
Tukang ngaduk
Tukang gorengan
Tukang bakso
Tukang pompa
Tukang jahit
TUKANG MANCING . . .
Tukang palak
Tukang gali kubur
Dokter
Suster
Insinyur
Hakim
Jaksa
Pengacara
Manager Hotel
Manager Restoran
Manager Sea food
Manager Supermarket
Satpam Hotel
Satpam Moll
Satpam Kantor
Satpam Apartemen
Satpam Indomaret
Satpam Discotick
Satpam Ding dong
Mpok Romlah
Mpok Encum
Mpok Jenab
Mpok Ati
Mpok Dom dom
Mpok Cuneh
Bang Toang
Bang Toing (adenya bang
toang)
Bang Ale
Andi massualle
Bang Satimin
Bang Midun
Bang Kotan
Engkong Riman
Engkong Injih
Engkong Malih
Engkong Bokir
Ceu inah
Ceu anih (bukan adenya
ceu inah.. ga tau siapanya)
Ceu Lia
Ceu Romlah
Pak Carik
Bu Carik
Ketua RT
Ketua RW
Sekretaris
Bendahara
Hansip
Satpol PP
Satpam
Ibu kost
Penjaga warnet
Tukang Sapu
Bakul Mie ayam
Bakul Bakso
Tukang Sate
Bakul cilok
Bakul gereh
Bakul pindang
Bakul es dawet
Bakul srabi
Bakul sego megono
Bakul rujak
Bakul siomay
Bakul Lobes
Bakul kentang
Bakul mlinjo
Bakul emping
Bakul alfamart
Bakul indomaret
Supir angkot
Supir truk
Supir bus
Supir montor mabur
Tukang becak
Tukang netek
Tukang gebyok
Tukang nebas jengkol
Aloy siu
Randy sukamto
Modin doang
Febrian setia hadi
Karto toyeng
Ipux ndalipux
Ipux ledha ledhee
Mufed weleh weleh
Risti mo0n
Suzanna
Nyi lanjar
Nyi pelet
Nyi blorong
Mak lampir
Tukang parkir
Tukang ledeng
Tukang sedot WC
Wong ngarit
Wong angon wedhus
Pengemis
Pengamen
dan Seluruh Kampung
MENYUKAI status ANDA semua...!!!!

Fyuh… huh..hah..huh..hah… langsung cari tabung oksigen untuk bantu pernafasan karena bengek baca komen sepanjang ini.

But, btw ada yang tau ga yang bikin komen pertama kali siapa?? Karena kalo bisa ketemu orangnya aku mau kasih ucapan kalo aku ngefans dan sangat me-LIKE komen anda Dude…! Dan sekalian Dude aku mau nitip namaku, adek-adekku, sepupu-sepupuku, ibu-bapakku, alm kakekku, nenekku, dan om dan tanteku. Temen-temenku, dan pacar0pacarku (eh emang pacarku ada berapa yah?? Hihihi) biar mereka bisa masuk dalam komen ini dan semoga semua menjadi tenar setenar penulis blog ini. Dan tenar seperti komen tersebut. Segera hubungi aku ya teman… J

Dan selanjutnya ada komen lagi seperti ini (lebih gila tapi lumayan agak formal, tapi… ah sudahlah mari kita baca sahaja… (Malaysian Dialek))

“Dengan segala daya upaya setelah saya coba telaah,kaji,analisis,dan akhirnya saya menimbang,memperhatikan,dan memutuskan untuk mengomentari status anda ini,
maka dengan ketulusan hati menyatakan bahwa saya:
Nama: ******
status: Comentator...

...menyatakan SUKA dengan status yang anda buat...,tanpa paksaan dari pihak mana pun.
Demikian pernyataan ini saya buat.harap digunakan sebaik-baiknya..
akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya.”

Oh… FB, FB, oh FS, FS… eh by the way FS alias Friendster masih ada ga ya? kabarnya sih dia berubah fungsi menjadi situs pergaulan khusus game. Tapi sial… gara-gara Friendster beralih fungsi seluruh ratusan koleksi foto-fotoku waktu masih unyu-unyu dan imoet dan koeroes di jaman dahulu kala jadi hilang semua, tapi ya sudahlah…

Pokoknya dengan adanya FB semua menjadi seru, bisa nangis, ketawa sendiri, ngakak guling-guling, dan marah-marah dengan menulis berbagai macam makian dan umpatan, dan ada juga yang menjadikan FB sebagai alat seksnya (upsstt… kok aku bisa tau sih, ada deh…). Dengan FB semua merasa menjadi dekat tapi dengan FB juga semua menjadi aneh dengan FB membuat orang yang jauh menjadi dekat tapi juga membuat orang yang dekat menjadi jauh dan autis!! Iya benar, buktinya adalah kalo teman-teman lagi pada ngumpul yang ada malah pada diem-dieman dan sibuk dengan FB masing-masing baik di laptop maupun di (fuckin shit!) BB hehehe… maaf bukan berarti anti BB tapi emang fakta dg FB dan BB semua jd autis dan sibuk sendiri padahal ada temen di depan matanya! Apalagi kalo temen itu ga pake BB kayak aku pasti dicuekin gara-gara ga gabung di grup BBM, owh… what the hell…!, curcol deh...

Udah ah mau takbiran Idul Adha dulu ya… dan jangan lupa add aku di FB dengan nama Erlangga LV Schatzi. hahay… (numpang promosi cinn…. L )


Jakarta, 5 November 2011, lagi kebingungan antara mau takbiran, nonton film di laptop atau mau menggalau di status FB???

Engkaulah Wanita (mulutnya dua ya??)


Ini adalah kisah keajaibanku soal  wanita, cewek, perempuan, atau kaum hawa, or whatever  you named it. Ini juga sekaligus kisah kekaguman dan rasa kagumku pada kalian kaum wanita, kaum hawa (kaum pelanggar dosa (karena termakan bujukan setan) pertama kalinya di surga karena telah merayu Adam untuk memakan buah khuldi di surga dan akhirnya mengusir Adam dan Hawa dari surga ke dunia fana ini, halah… maaf ya cewek-cewek ini bukan menyudutkan kalian ya, tapi emang bener kan faktanya tentang kisah Adam dan Hawa) hehehe….

Kata orang wanita adalah manusia yang memiliki dua mulut. Iya katanya sih gitu mereka memiliki dua mulut. Entahlah dari mana pernyataan ini berasal dan kalo emang bener mereka punya dua mulut, lalu di mana mulut yang satunya lagi?? Hihihi….

Setelah aku tanya sana-sini, tentang kenapa cewek disebut punya dua mulut adalah karena dilihat dari kadar kecepatan dan banyaknya cerita atau kata yang dapat dikeluarkan oleh cewek saat mereka berbicara atau ngobrol atau apalagi pas lagi ngegosip, beuuhh… rame ciinn…

Aku punya pengalamn tersendiri soal cewek bermulut dua ini (maksudnya cewek yg cerewet dan gaduh). Waktu itu aku ceritanya lagi naik bis Kopaja 19 ke blok M dari Plasa Semanggi (biasa mangkal bo…) di sini aku tenang banget naik bisnya, gimana ga tenang coba karena bisnya sepi aku bisa duduk di belakang dan eh keneknya lupa ga minta ongkos ke aku dan aku bisa cuek aja ga bayar (salah sendiri ga mau nagih hehehe)

Pas bisku melaju menuju blok M, bisku berhenti di halte masjid besar Al-Azhar di situ naiklah 3 orang cewek yang aku yakin kayanya masih ABEGEH dan baru lulus kuliah dan baru ngalamin kerja untuk pertama kalinya (tau dari mana aku tentang ini? Ya karena selama perjalanan aku keberisikan denger cerita mereka… yang membuat suasana bis yang tadinya tenang tiba-tiba jadi mimpi buruk bagiku dan semua penumpang selalu menengok ke arahku).

Kenapa penumpang menengok ke arahku? Apa karena aku cakep??! Salah siapa kalo aku cakep??! (eh ternyata aku yang geer!) tepatnya sih bukan ke arahku tapi kayanya ke arah tiga cewek-cewek ini yang rameee….!!! Dan apesnya mereka juga duduk di belakang pas di sampingku (kupingku mulai berdarah!)

Padahal ada bangku kosong (kaya judul film horror ya), tapi ga tau kenapa mereka malah milih duduk di sampingku? Mungkin karena dikira aku juga bisa jadi partner bergosip kali ya. Dari bahasa dan cara bicaranya adalah terlihat sekali mereka itu anak-anak cewek baru lulus sekolah dan baru masuk kerja. Karena apa yang mereka ceritakan adalah tentang seseorang yang mereka anggap sebagai atasan atau senior mereka.

Karena dari obrolan mereka terdengar “lu tau ga sih kalo si abang itu ternyata, pendek, gendut, tapi suka deket-deket gue! Ih gue mah najis ama orang kayak gitu, bla..bla..bla..” temennya menimpali “iya sama gue juga males tuh sama orang itu, ih amit-amit, bla…bla..bla..” yang satunya lagi “gue juga bingung si abang itu ga nyadar apa yah ato setidaknya nagaca dulu gitu, bla..bla..bla..” oh God kenapa aku bisa terjebak dalam situasi ini. Dan aku cuma bisa membayangkan gimana sedihnya orang tua si abang itu yang telah melahirkan anaknya dengan susah payah eh malah cuma dihina-hina sama orang yang ngasih makan juga ga apalagi mendidik, beeuuhh… Aku sendiri merasa risih dengernya tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Dan mereka terus ngobrol sampe BlokM! Sayangnya aku ga sempat merekam obrolan mereka, kalo bisa direkam mungkin HP-ku juga akan langsung error kayaknya karena ga tahan dengan panjangnya gossip mereka.

Intinya obrolan mereka itu menjelek-jelekkan senior mereka yang mereka bilang gendut dan jelek tapi suka kepedean deket-deket mereka. Beeuuhh… apakah tidak panas ya kuping si senior ini karena digosipin terus semalaman itu?? Hanya Tuhan yang tahu. Hahaha… dan untuk si Abang yang digosipin, aku dukung kamu abang jangan takut karena gendut, maju terus bang…! Hidup abang! (membela karena senasib = gendut juga hiks..hiks..).

Akhirnya setelah sampe di BlokM legalah sudah penderitaanku dan akhirnya pendarahan di telingaku karena keberisikan mereka telah sembuh.

Dari sinilah aku mulai percaya bahwa memang wanita ditakdirkan bermulut dua, tapi tetep ga tahu di mana mulut keduanya?? yah biar waktu deh yang menjawab, hahay... Dan dari terminal BlokM ini aku lanjut naik bis lagi pulang ke kos. Tapi tidak lupa untuk berdoa dulu agar tidak bertemu lagi dengan para gossiper lagi… untungnya dalam bis kedua semuanya aman-aman saja.

Yah intinya sih tolonglah kalian para cewek (yang ABEGEH nih ya khususnya, yang merasa tua ga usah baca, minggir aja hahay...) kalo mau gossip ato ngobrol boleh aja tapi tolong jangan di bis ya, karena kasihan yang lain yang mau tidur aja jadi ga bisa, karena bapak sebelahku tadi mau ngeces pas tidur sampe ga jadi karena begitu kalian bercerita itu iler masuk lagi padahal hampir gol nempel di leher tuh bapak. Kasihkan kan si iler?? Ckckck… dan ngobrolah di tempat yang layak dan tidak ada orang yang bisa denger obrolan kalian, misalnya yang pas itu bergosiplah kalian di pasar. Ya di pasar, karena di sana kalian tidak akan terdengar gosipnya oleh orang lain jadi akan aman-aman saja tanpa harus terdengar oleh aku (ngaruh ya?) ato oleh si korban gossip. Malahan kalian akan dapat hadiah banyak sayuran kayaknya karena kalian bisa dibilang sebagai peserta aktif peramai pasar yang sudah ramai dengan gaduhnya tawar-menawar di sana.

Tapi tanpa cewek dunia ini juga akan sepi. Pokoknya gitu deh hidup cewek, hidup abang gendut, hidup gosiiiippp…… motto hari ini adalah “hidupkan hidupmu dengan gossip! Owh yess…”

Jakarta, 30 Oktober 2011, Dipojokkan Bis Kopaja 19 (antara nahan pendarahan telinga dan ngumpet dari si kenek biar ga dimintain bayaran)

NB : para pembaca yang kocak dan super kalo kalian tidak setuju dengan pendapatku soal tulisan dan “analisaku” dalam tulisan ini boleh loh kita diskusi tapi jangan marah-marah ya, kita santai aja… J

Toiletnya Keren…!

Ini adalah kisah keudikanku di Jakarta, kota yang besar dan banyak sekali mall di mana-mana. Tinggal sebut aja mau mall di ujung utara Jakarta deket laut ada! Yang di ujung barat Jakarta ada! Mau mall yang kecil ada! Yang mau jalan-jalan ke mall yang luasnya seluas perkampungan juga ada! Contohnya di Grand Indonesia, Plaza Indonesia, atau Central Park itu adalah mall yang kamu kalo kecapean padahal baru keliling satu lantainya aja kamu bisa bikin tenda kemah karena sangkin luasnya sedangkan jumlah pengunjungnya tidak terlalu banyak karena sengaja menampilkan kesan eksklusifnya. Di tenda itu kamu bisa istirahat tiduran nanti kalo ditegur satpam bilang aja “maaf pak mau istirahat dulu untuk mengumpulkan tenaga sebelum lanjut ke lantai selanjutnya” aku jamin pasti satpamnya paham dan malah mengijinkan kok. Karena dia sendiri sebenernya capek jaga mall segede itu ya ga pak satpam?? Hehehe….

Nah soal mall yang ada di Jakarta ini aku punya kejadian lucu yang… ya biasalah namanya juga orang udik maklum baru datang dari desa (beuuhh…). Kejadiannya ada di salah satu mall terbesar di daerah Jakarta Selatan (bukan mall yang di atas aku sebutkan tadi ya). Dan mall ini emang udah biasa selalu jadi tempat mangkal kalo aku dan temen-temenku dari kantor lama pada kumpul-kumpul (biasalah temen-temen (sok) selebritis) jadi nongkrongnya di mall walopun nongkrongnya tetep paling mentok adalah di food courtnya! Hahaha… karena mau nongkrong di butik-butiknya kita ga akan mampu bahkan sebelum masuk pintunya pun mungkin sudah ada alaram berbunyi “maaf orang kere tapi sok gaya dilarang masuk” beuuhh… terhina tapi bener juga sih!

Waktu itu kejadiannya aku lupa kita mau ngapain ke mall itu tapi yang pasti emang bakalan nongkrong di foodcourtnya. Setelah sampe di foodcourtnya kita ngobrol-ngobrol sampe piring kita kering… karena makan sih udah selesai tapi tetep ga mau pergi dari meja itu. Tiba-tiba saat asyik ngobrol itu, aku merasa kebelet harus ke toilet. Karena (sekali lagi) orang udik bo! Ga tahan sama dinginnya AC di mall itu jadi bawaannya beser.

Mulailah aku mencari-cari toilet, Setelah kesasar-sasar cari toiletnya akhirnya nemu juga tuh toilet. Kebayang kan nyasarnya kaya apa cari toilet di mall yang luas segambreng gitu tapi lokasi toiletnya di pojokkan mall yang nyempil dan itupun masih jalan lagi jauh ke dalam gang yang panjang... kaya jalan tikus di perkampungan Jakarta. Udah capek kebelet pula!

Begitu dapat toiletnya aku masih sempat mengkagumi dulu kemewahan toilet itu. Gimana ga kagum coba, orang cuma toilet yang untuk dikotor-kotorin aja mengkilat banget lantainya, semua bagiannya terbuat dari marmer mewah dan bersih banget yang aku yakin kalo ada lalat mampir di lantainya akan kepleset tuh lalat, kran di washtafel dan kloset duduknya aja dibuat oleh merk mahal dan ternama dunia. Sampe sini masih belum berhenti kagum juga. Pas masuk ke dalam bilik toiletnya di sinilah dimulai keanehannya (norak maksudnya). Pas udah siap-siap buka celana, dan mau meluncur itu kencing eh aku keheranan bingung cari tombol ato pengungkit yang biasa ada di kloset duduk untuk mem-flush alias menyiramkan air setelah digunakan. Setelah dicari2 ga nemu juga. Dan karena panggilan alam sudah mepet di ujung (hihihi…) maka akhirnya ngocor lah itu… tapi ada kecurigaan bahwa walopun tanpa tombol penyiram aku merasa kayanya ada yang aneh di kloset itu karena di tembok tempat sandaran toiletnya ada kaca warna hitam kelam tapi ada dua lampu yang nyala warna hijau dan merah. Tapi aku tidak ambil pusing dengan benda itu.

Eh… ajaibnya setelah selesai ngocor tiba-tiba air dari kloset keluar sendiri! Sontaklah aku kaget dan agak loncat tapi untung tidak teriak norak kaya banci taman lawang! Tiba-tiba entah dari mana pikiran itu muncul bahwa aku pikir flush ini adalah flush dengan sensor yang berasal dari dua lampu itu. Karena saat aku ngocor lampu warna merah yang nyala. Eh pas selesai lampu hijau yang nyala dan keluarlah itu air flush dari klosetnya. Wow…. Makin norak lah aku, untung di toilet waktu itu sepi. Dan mulailah aku mengamati sebenernya lampu-lampu itu apa, tapi saat di tes pake tangan di dekat-dekatkan ke sensornya tapi ga ngaruh juga, air flush-nya tidak keluar sama sekali, aku pikir canggih bener nih sensor Cuma bisa mendeteksi “itu” doang. Tapi setelah diamati lebih jauh lagi ternyata di bagian sensor itu ada semacam lingkarang yang tertutup kaca gelap hitam yang kalo tidak kita lihat dari dekat itu tidak terlihat. Aku cuek aja sih, karena merasa sudah “diteror” dengan sms dan telpon sama temen suruh cepet balik ke tempat nongkrong, akhirnya aku balik aja dan meninggalkan kemewahan toilet itu.

Setelah aku kembali ke tempat kumpul sama temen-temen, aku ceritakan tentang keajaiban toilet itu dengan mereka. Terutama tentang sensor dan lingkaran yang tertutup kaca gelap itu. Aku bertanya pada mereka kira-kira itu apa. Dan Jreeengg….! Ternyata bener jawaban mereka adalah sama dengan dugaanku awal tadi bahwa itu adalah jangan-jangan K A M E R A ! ! !

Iya kamera! Kamera sensor yang bisa mendeteksi apakah itu “anu” ato bukan, karena pas tadi aku coba-coba main dengan sensornya pake tanganku itu ga ngefek dan ga keluar airnya. Sontak temen-temenku ketawain aku, mereka sih ngeledekin katanya aku kuno lah, udiklah, aku Cuma bisa ketawa kecut dan garing sekecut dan segaring kerupuk melempem (nyambung ga ya??) dan temen-temenku ternyata sudah tidak asing lagi dengan toilet itu jadi mereka cuek-cuek aja. Sampe di sini aku tidak merasa aneh dan ikut cuek-cuek aja dengan mereka soal sensor toilet ini.

Tapi… Setelah pulang, tiba-tiba aku jadi ga bisa tidur selama tiga hari gara-gara mikirin sensor itu, karena apa? Ya karena mikirin gimana kalo itu adalah ternyata kamera beneran dan gimana kalo gambar dari kamera itu bocor dan beredar di internet?! Wow… aku bisa terkenal dadakan dan bisa jadi bintang bokep kamar mandi kaya kasusnya artis Feby Febiola yang katanya videonya yang lagi mandi direkam sembunyi-sembunyi dan tersebar di internet waktu dia lagi ngetop jadi bintang iklan sabun artis itu…

Tapi kalo Feby kan enak dia disuting sekalian dengan wajahnya jadi bisa tambah makin tenar juga dia, lah aku?? Wajahku kena rekam ga tuh?? Kan ga seru kalo besok di Koran Lampu Hijau ato Lampu Merah (nama Koran aneh yang ada di Jakarta dan ini bener ada loh!) muncul headline berjudul “Beredar Video Anu di Toilet Mall Mewah, diduga pemilik Anu tanpa wajah ini adalah anak gaul Jakarta karena nongkrongnya di mall mewah” beuuhh…. Sadis! Kemudian muncul headline lagi “dicari pemilik si Anu yang terekam di Toilet mall hubungi produser film porno” beuuhh…. (lagi) gimana coba kita bisa membuktikan bahwa si Anu itu adalah milik kita?? Gimana coba?? Masak mau datang ke produser dengan membuka-buka celana?? Yang ada julukan “orang gila baru” akan menjadi gelar baru buatku…

Jadi waspadalah, waspadalah teman-teman…! kalo kamu baru ke Jakarta dan diajak nongkrong selalu tanya-tanya dulu ke petugas Mall kalo perlu begitu sampe mall langsung cek toiletnya ada sensor ajaib itu ato ga! Kalo ada berarti segera cari toilet dan mall lain. Kalo perlu jangan pernah mampir ke mall! Hehehe. Baiklah demikian tips-nya teman-teman semoga membantu.

For the record, sampe sekarang misteri tentang sensor itu belum terjawab, apakah itu bener kamera ato bukan. Dan untungnya setelah aku ubek-ubek Youtube dan berbagai situs “nakal” lain fyuuh… ga ada itu video porno “anu-an” doang (istilah baru anu-an). Alhamdulillah yah! Sesuatu. Lega…


Jakarta, 27 September 2011 (lagi kebingungan mau ke kamar mandi di kos tapi air pas mati! Beuuhh...)

JAKARTAKU DAN IBUKU


Kembali ke Jakarta lagi?? Fyuh… berat tapi harus. Kayanya tulisan kali ini bakalan jd tulisan tergalau! Hahay… krn hawanya sentimentil terus setelah kembali ke Jakarta. Setelah mudik tujuh setengah hari di rumah di Pemalang rasanya masih kurang terus liburannya, tapi kalo liburan terus dari mana aku bisa dapat uang yang mana uang berguna bagiku untuk menjaga kelangsungan hidupku di dunia ini (halah…). Kedengarannya memang klasik alasanku tadi, tapi emang fakta bahwa aku dari sejak awal datang ke Jakarta adalah dengan niat untuk mencari uang sebanyak-banyaknya, karena tanpa uang aku bukanlah siapa2, kenapa? Ya karena tanpa uang aku ga bisa eksis bo…! Hahaha. Tapi tetap jangan men-Tuhan-kan uang. Walopun itu sulit memang… dan tentu aja karena di Pemalang ga ada kerjaan yang layak!
Hei Pemerintah yang adil dong pembangunannya…!

Kenpa kalo habis mudik bawannya sentimentil terus?? Menurut analisaku sih adalah karena aku anak kos, dan namanya anak kos kan kurang dapat perhatian ya, tentu selain karena aku adalah seorang jomblowan sejati (mulai curhat sodara-sodara), juga adalah karena dengan ngekos kita hidup serba sendiri dan tidak ada orang tua yang bisa kasih perhatian lebih selain istriku nanti. Juga karena mungkin pas mudik kemarin aku merasa dimanjakan sekali oleh orang tua (tentu aja aku dimanjakan karena ketampananku (hoekk…) dan karena aku anak pertama dan belum punya pasangan, sedangkan adikku udah tunangan jadi aku akan dilangkahi. Curhat lagi…) eh setelah sampe kos tiba-tiba semua sepi… kosong… ga ada yang ngeladenin aku dari tidur sampe melek pas subuh, dengan teriak-teriak ibuku bangunin aku untuk sholat subuh (udah tau kan ibuku kaya apa kalo teriak berdasar cerita sebelumnya hehehe). Habis sholat subuh udah ada aja itu teh manis segelas gede di meja makan sesuai jumlah orang yang ada di rumah, aku tinggal ambil aja dan ngabisin, habis itu ga lama setelah minum teh, sarapan udah ada di meja makan aku tinggal ngabisin lagi. Dan ntar untuk makan siang aku tinggal request mau makan dengan lauk apa dan walla…! Itu semua ada di meja makan pas jam makan siang telah tiba.

Aku sih udah pernah bilang sama ibuku kalo aku ga pengen jauh-jauh dari rumah dan ibu untuk sekarang ini, tapi ibuku jawab dengan santai “kalo kamu ga mau kerja, terus yang mau kasih makan kamu siapa? Makanan di rumah ga cukup kalo ada kamu!” what…. Jawaban yang kejam sekali kedengarannya ya sodara-sodara?! Aku nangis darah kalo denger ini seolah-olah aku adalah anak pungut yang dipungut dari rumah sakit! (eh itu mah cerita sinetron Putri yang Tertukar yah?hahaha). Tapi aku sadar dengan jawaban dari Ibuku itu sebenernya ada maksud yang sangat bagus sekali untuk diriku sekarang. Karena secara tidak langsung itu adalah cambuk bagiku untuk terus bisa mewujudkan cita-citaku untuk bisa hidup mandiri sebagai seorang manusia dewasa pada umumnya, dan sebagai laki-laki dan calon kepala keluarga nanti pada khususnya.

Iya emang setiap kali denger jawaban itu aku pikir kok matre banget sih ibuku kayanya semua serba diliat secara materi. Tapi emang bener loh bahwa dasar dari kehidupan manusia adalah memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu bertahan hidup, dan dengan cara apa kita bisa bertahan hidup? Ya dengan cara mengisi perut lah agar setelah perut kenyang kita diharapkan bisa berpikir dengan tenang dan santai, sehingga kita bisa melakukan pekerjaan apapun, khususnya pekerjaan dasar tadi yaitu pekerjaan untuk bisa mencari makanan untuk bisa mengisi perut biar kita bisa hidup dengan tenang dan bisa bekerja lagi dan begitu terus berulang-ulang sampe jatah kontrak hidup kita di dunia berakhir. Tapi jangan sampai berlebihan juga makannya karena setelah kenyang kita tidak diharapkan untuk ngantuk dan tertidur pulas tidak mau bekerja karena sulit bergerak karena kekenyangan. Ibuku emang orangnya polos kalo bicara khas orang kampung gitu lah tapi apa yang dia bicarakan walopun dengan penyampaian yang vulgar, to the point dan terkesan kasar, tapi itulah ibuku di setiap ucapannya ada makna terdalam bagiku kalo aku mau untuk berpikir lebih jernih tanpa mendahulukan emosi.

Tapi ibuku pernah juga loh ngomong dengan gaya bahasa yang keren yang aku ga pernah bisa nyangka ibuku bisa bilang begitu (maaf bu menghina banget yah aku hehehe). Dia pernah sms aku waktu aku curhat tentang capeknya menjalani hidup di Jakarta. Ibuku sms dengan kata-kata “kamu jangan pesimis dong sebagai laki-laki, kamu harus berpikir positif” duileh… emak gue ngomongnya modern banget yak! Aku langsung mngucurkan air mata, sujud syukur dan menari-nari di tengah jalan (ini di sms emang pas aku lagi jalan pulang habis kerja), loh kok kaya film India! Ga lah aku tidak melakukan hal itu tapi suer ini bikin aku kaget. Emakku emang pinteerrr…. Love you Bu… sms ini kusimpan baik-baik di HP-ku dan tidak akan kuhapus karena tiap kali aku merasa down seperti sekarang ini, aku selalu buka sms ini dan mengulang-ngulang membacanya dan sambil berdoa sama Allah semoga aku bisa menjadi seperti yang diharapkan ibu dan bapakku minimal aku bisa menjadi orang yang mandiri dan bisa membentuk kehidupanku sendiri dengan keluarga ciptaanku sendiri nanti dengan istriku kelak (curhat lagee… kok jadi cenat-cenut ya kayak SMASH!!).

Yak! Dan di sinilah di Jakartaku (sebagai pendatang bolehkan menyebut Jakarta sebagai Jakartaku, Karena aku juga merasa memiliki Jakarta karena aku bayar pajaknya di Jakarta loh itu terlihat dari slip gajiku di sana ada tertera potongan pajaknya hehehe) aku berdiri dan berjuang untuk mewujudkan semua cita-citaku dan harapan orangtuaku. Berjuang melawan kerasnya hidup di Jakarta walopun tidak sekeras kehidupan Ultraman waktu melawan monster kepiting raksasa (perumpamaan yang aneh!). dan dari sebuah kos-kosan di mampang (belakang pasar mampang tepatnya ato samping hotel termesum di Jakarta yaitu Hotel Maharaja lebih tepatnya lagi, RT-RW perlu ditulis ga? Siapa tau pembacaku mau kirim parsel dan uang untuk menyemangati aku! Hahay) menulis cerita ini sambil menyemangati diri sendiri untuk terus semangat untuk berangkat kerja besok dan mencari uang lagi untuk ditabung setahun ke depan untuk ongkos mudik lagi tahun depan dan bisa kubagi-bagikan kepada sepupu-sepupu dan ponakan-ponakanku yang masih unyil-unyil itu. Aku berdoa semoga bisa ketemu lebaran lagi tahun depan, amin. Agar aku bisa semakin yakin menjalani hidup ini, menemukan jati diriku sebenarnya dan menciptakan kehidupan mandiriku kelak bersama keluarga ciptaanku… oh indahnya dunia…. Gubrak! Ngayal lagi gue…

Ya udah yah cukup sekian aja yah (lagi-lagi Syahrini menghantui aku…!!) aku mau cari uang dulu, beli dan jagain lilin dulu yah (ngepet dong…!) dan terutama aku mau ke dokter cinta dulu yah mau beli cinta di sana dan siapa tau ada istri yang bisa dijual juga, jadi aku ga kesepian lagi di Jakarta dan bisa semangat terus! Hahay…
OK JAKARTA…..!! siap-siap digoyang, si kolamkoki akan mencoba menaklukanmu!!

Jakarta, 4 September 2011 (dipojokkan kamar kos yang panas kaya kamar janda sambil dengerin lagu Yellow-Coldplay sebagai penyemangat…)

inilah Jakarta yang sibuknya tidak akan pernah usai walaupun malam sudah menjelang

Balada THR, Twitter, dan Lontong Raksasa

Wow… akhirnya keluar juga keputusan dari pemerintah tentang kapan lebaran akan dilaksanakan. Ternyata tema lebaran tahun ini adalah THR alias Ternyata Hari Rabu, beuh… singkatan ini udah beredar luas di mana-mana mulai dari FB sampe Twitter.

Bahkan di twitter beredar luas Timeline dengan isi “Dijual cepat tanpa perantara: Opor ayam, Sambal goreng ati, dan Kari Sapi. Harga Nego! (dari pada Basi).” Kasian banget ya dia pasti udah frustasi tuh, entahlah yang pertama kali bikin timeline ini siapa, tapi ini udah jadi bahan banyolan di twitter semaleman suntuk.

Dan ada lagi guyonan di twitter yang berbunyi “Dengan segala kerendahan hati, dr lubuk yg paling dalam, saya mengucapkan...selamat menjalankan sahur kembali :)” ini aku dapetin dari retweetnya @sudjiwotedjo yang diambil dari tweetnya @Agus_Mulyadi.

Ada lagi yang berbunyi “Breakin news: Kata setan: " Ɣªª'elah.....diiket lagi dong gw......:'(......:'(ua:'(ua˚°Âş...:'(˚°Âş baru juga pake sepatu.....” ini aku dapetin dari timeline-nya @addiems.

Dan masih banyak kegalauan lainnya yang beredar di twitter, pokoknya kalo semalam kamu mengikuti twitter sampe sahur kamu akan merasakan bahwa gara-gara THR ini dunia pertwitteran pun jadi chaos, karena semua pada galau soal lebaran ini. Twitter aja galau apalagi ibu-ibu yang udah masak banyak seperti Ibuku. Beuh…

Pokoknya lebaran tahun ini adalah lebaran yang paling aneh , unik, dan bikin gelo (bahasa Jawa) yang artinya paling bikin miris. Ibu-ibu di seluruh Indonesia bisa dipastikan marah besar karena mereka sudah dipastikan sibuk dan sangat kecapekan setelah masak banyak ketupat, lontong, dan lauk pauk rendang, opor, dan sambal goreng ati kentang. Mereka sudah masak seharian penuh di hari senin untuk menyambut lebaran di hari selasa. Eh lah dalah… (ini ungkapan bahasa jawa juga ya, maaf yang lagi kena roaming bahasa hehe…) ternyata malam tadi setelah semua jutaan mata melihat ke TVone (ini di rumahku kalo rumah kalian TV apa? Penting ga nanya ini? Haha…) pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Agamanya Bapak Suryadharma Ali (orang PPP alias orang NU jadi aku yakin sebelum sidang pun, lebaran pasti hari rabu karena emang NU jauh-jauh hari sudah memutuskan hal ini) mengumumkan bahwa tema lebaran tahun ini adalah THR Ternyata Hari Rabu…

Dan seketika itu pula terdengarlah teriakan-teriakan dari suara ibu-ibu di rumahku. Pertama Ibuku “Ya Allah gimana nasib Grombyangku (ini makanan khas Pemalang, semacam soto daging tapi tak bersantan)” dan selanjutnya Ibuku teriak lagi “Angga… kamu punya tugas baru, habisin itu semua lontong-lontong yang udah jadi…!!” ibuku teriak kenceng banget yang aku yakin kalo kamu belum kenal dengan ibuku saat beliau teriak, kamu kira terompet sangkakala telah berbunyi! Beuh… kenceng abis suaranya.

Iyak bener aku suruh ngabisisn itu semua lontong yang udah jadi, mending kalo lontongnya kecil. Ini mah sudah jadi kebiasaan di keluargaku kalo lebaran ga pernah pake ketupat dan selalu bikin lontong, tapi ukuran lontongnya Masya Allah… aku yakin kalo mpok Ati liat ukuran lontongnya dia pasti minta kawin lagi! Upstt… beneran lontongnya segede ukuran lengan anak umur 8 tahun (eh anak 8 tahun segimana ya gedenya??). Aku nangis darah suruh habisin lontong itu karena program dietku selama puasa akan GaTot alias Gagal Total. Tapi emang dasarnya aku juga ga niat diet ding hehehe…

Setelah ibuku teriak, giliran bulikku (tanteku) teriak… “Ya Allah gusti terus oporku gimana nasibnya??” dia juga ga kalah kenceng suaranya sama suara ibuku. Dan ditimpali dengan teriakan-teriakan sodara-sodaraku yang lain. Pokoknya di rumahku kalo udah kumpul orang-orangnya bisa dipastikan kamu yang belum kenal keluargaku pasti dikira ada pabrik di dalam rumah, karena suara obrolan mereka gaduh abbess….! Dan semalam aku yakin acara nonton bareng sidang Istbat di rumahku adalah acara nonton bareng terheboh di Pemalang, ngalah-ngalahin suara suporter bola Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno.

Selain dapat tugas ngabisin lontong yang sebanyak itu, eh malamnya pas sahur yang dinyatakan sebagai sahur terakhir untuk Ramadhan tahun ini. Aku menemukan kejutan lagi bahwa sahur ini adalah sebagai “sahur massal dengan ketupat dan opor di seluruh Indonesia” tapi khusus bagi keluargaku malam sahur tadi adalah “sahur massal dengan lontong raksasa dan grombyang” duileh… mabok lontong gue… orang mah mabok duit, ato mabok janda, ini mah mabok lontong… tapi Alhamdulillah yah (ala Syahrini ya bacanya dan jangan lupa sambil kibasin rambut dan kibar-kibarin kain kaftannya yang isinya berlian itu) aku bisa menikmati makan enak dan dalam jumlah banyak buatan Ibuku, yang jago masak (mom’s cook is always be the best). Disyukuri aja yah (masih dengan ala Syahrini, kibasin rambut jangan lupa). Kalo gitu ya udah yah aku mau lanjut tidur lagi yah, aku sudah capek yah habis show ke mana-mana. Ya udah yah dadah bye… bye… dan Syahrini-pun pergi tidur. Hloh ini cerita tentang Syahrini ya? Ya sudahlah selamat lebaran 1 Syawal 1432H semuanya, Taqabalallahu Minna Wa Minkum, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Dan semoga dengan adanya perbedaan di negeri tercinta ini akan menjadi rahmat dan berkah karena dalam Islam perbedaan dipandang sebagai suatu rahmat dan keindahan.

Pemalang, 30 Agustus 2011, (lagi nyiapin perut untuk makan lontong raksasa lagi di buka puasa terakhir hari ini… hiks..hiks..)


ini dia lontong raksasa itu

Bos dan Saya

Ini cerita soal dunia kerja. Pada dasarnya yang namanya kerjaan itu selalu memiliki dua sisi yaitu sisi surga itu adalah saat kita gajian. Kita merasa semua yang ada di dunia bisa kita beli saat kita menerima gaji. Dan sisi nerakanya adalah sehari setelah gajian, karena tiba-tiba walla…! Itu gaji di rekening secara ajaib kok tiba-tiba habis aja! Fyuh… Tapi sebenernya yang paling gampang perbedaannya dari pekerjaan adalah sisi surga itu artinya sisi yang berisi kebahagiaan karena jarang ada kerjaan tapi terus digaji tiap bulan (curhat bo!) dan sisi nerakanya adalah sisi berisi penderitaan atopun kesedihan khususnya penderitaan yang disebabkan karena si bos.

Nah soal penderitaan di kantor yang disebabkan karena ulah para bos di tiap kantor yang suka aneh-aneh (maksudnya adalah karena dia adalah bos jadi dia bisa seenak-enaknya dan kita sebagai staf adalah anak buah bos, maka harus nurut apa kata bos). Maka aku punya joke tentang perbedaan siapakah bos dan siapakah staf alias anak buah. Joke ini mungkin semua udah tahu ato udah pernah baca, karena emang joke ini aku dapetin dari copy pastean dari BBM ato dari whatsapp (thanks to whatsapp karena dengan aplikasi ni aku bisa terhubung dengan dunia perchatingan dengan sartphone lain yaitu antara Blackberry dengan BBM-nya, IPhone, Android (punyaku), dan HP lain, hahay… promosi cin…)

Dan joke ini aku dapetin dari temen kantor yang diforward lewat whatsapp-ku, berikut joke-nya, enjoy it :

Bos dan Saya

Bos : selalu benar
Saya : selalu salah

• Jika Bos tetap pada pendapatnya, itu konsisten.
• Jika Saya demikian, itu keras kepala.

• Jika Bos berubah dua kali pendapat, itu fleksibel.
• Jika Saya demikian, itu plin plan.

• Jika Bos bekerja lambat, itu teliti.
• Jika Saya demikian, itu bodoh.

• Jika Bos bekerja cepat, itu terampil.
• Jika Saya demikian, itu asal-asalan.

• Jika Bos lambat memutuskan, itu hati-hati.
• Jika Saya demikian, itu idiot.

• Jika Bos cepat mengambil keputusan, itu berani ambil resiko.
• Jika Saya demikian, itu gegabah.

• Jika Bos melanggar prosedur, berarti inisiatif.
• Jika Saya demikian, itu tidak tahu aturan.

• Jika Bos menyatakan “mudah” itu berarti optimis.
• Jika Saya demikian, itu sok!

• Jika Bos sering keluar kantor, itu cari peluang.
• Jika Saya demikian, itu cari kesempatan.

• Jika Bos sering entertain, itu me-lobby customer.
• Jika Saya demikian, itu menghambur-hamburkan anggaran.

• Jika Bos men-service atasan, itu loyalitas.
• Jika Saya demikian, itu menjilat.

• Jika Bos sering tidak masuk, itu karena kecapaian kerja keras.
• Jika Saya demikian, itu malas.

• Jika Bos membuat lelucon, itu humoris.
• Jika Saya demikian, itu frustasi.

• Jika Bos mengirim joke ini ke Saya berarti Peace.
• Jika Saya nekat ngirim joke ini ke Bos berarti Rest In Peace.

Fyuh… demikian ulasan seputar perbedaan Bos dan anak buah. Dan semoga setelah aku mem-posting tulisan ini di blog dan aku masih bisa menerbitkan tulisan lain berarti aku selamat, tapi kalo tidak ada tulisan lain setelah ini berarti, yuk ah dadah bye, bye… hahaha.

Untuk seluruh bos di seluruh dunia peace ya bos, damai, jangan potong gaji dan pecat aku yah…


Jakarta, 24 Agustus 2011 (sehari sebelum gajian! Hore… eh bisa gajian ga ya setelah ada tulisan ini? Uppsstt…)

contoh foto karyawan yang frustasi, kasihan sampe gendut gitu dia! hahaha...

Terkelupe! (lupe ingatan ya Dok?!)

Saat aku selesai nego dengan si BaBu Tua di depan pasar Mampang, dan si BaBu Tua udah ngeloyor pergi. Tinggalah aku sendiri di depan Pasar Mampang duduk kesakitan di kursi panjang yang emang udah ada di situ, di bawah pohon rindang dan tiang listrik. Angin semilir semerbak, udara panas mengalir dengan lembutnya di wajahku (wiihh… mulai dramatis nih kayaknya). Aku masih gemeteran sendirian duduk di situ dan menahan perih. Tiba-tiba ga tau dari mana datangnya ada tukang ojeg di sampingku duduk di atas motornya. Sebelumnya aku ga tau kalo itu tukang ojek (eh ada yang tau ga penulisan kata OJEK yang bener itu OJEK ato OJEG ya?? Suer deh ini jadi pemikiranku selama berhari-hari,berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bertahun-tahun, dan akhirnya aku pingsan deh mikirin itu dg mulut berbusa-busa!). karena aku ga tau dia tukang ojek jadi aku nanya gitu aja ke dia. “pak tau ga klinik ato puskesmas deket sini di mana ya?” tanpa bas-basi dia langsung jawab “ada mas di tegal parang jauh kalo dari sini, ayo saya anterin” dalam hatiku “wow… baik banget nih orang, mau nganterin orang yang habis kecelakaan” belum habis kagumnya. Dia melanjutkan omongannya “murah kok mas bayar ojeknya” toeng… sial kirain dia mau menolong beneran ga taunya dia tukang ojek.

Aku tinggalin aja dia (bukannya ga mau ato pelit sama tukang ojek, tapi karena udah mangkel aja kirain dia baik ga taunya dagangan juga dia. Sebenernya sih aku tau di mana klinik terdekat dari Mampang. Bahkan aku udah pernah ke sana, murah pula dan bisa direimburst kantor, hehehe… dari pasar mampang aku lanjut pulang dulu ke kos, dengan maksud untuk berisitirahat dulu nenangin diri dulu dan siapa tau ada temen di kos yang bisa aku minta bantuin untuk nganter ke dokter. Eh ga taunya Cuma ada satu orang doing di kos dan dia ga bisa bantu aku untuk nganter karena dia sendiri lagi sibuk nyuci dan beres-beres kamar. Dan akhirnya aku pasrah ke klinik sendirian. Dengan kaki terpincang-pincang aku paksain diri naik metromini ke klinik di daerah wolter monginsidi (klinik Cikajang).

Nah di klinik inilah ada kejadian aneh lagi! Aku datang pas siang bolong habis dhuhur. Kliniknya sepi abbess… (dari sepi-nya aja udah mencurigakan nih klinik) karena emang bener-bener sepi kaya sekolah baru bubar karena guru-gurunya pada rapat (kalo sekolah bubar mah rame ya karena banyak anak-anak jadi liar kegirangan ya). Aku masuk dan mulai mendaftar sama petugas pendaftaran yang pake jilbab ada dua orang petugas yang masih nanggung umurnya. Mungkin baru lulus SMA ya.

Pas mau masuk tadi aku Cuma liat di parkiran klinik ada mobil lagi parkir dan ada seorang kakek yang kayanya aku yakin dia lagi sibuk ngatur barang-barang di mobilnya karena di dalam mobil banyak barang dan ada anak-anak kecil. Dari sini ga curiga sama sekali. Karena aku pikir orang itu cuma calon pasien ato malah orang yang lagi numpang parkir aja. Di dalam klinik, selesai mendaftar, aku disuruh menunggu dulu. Mulai aneh lagi, orang klinik sepi kok kenapa suruh nunggu. Aku nanya kenapa harus nunggu si mba resepsionis ga bilang alasannya.

Setelah nunggu lumayan lama, tiba-tiba kakek tadi yang ada di parkiran masuk dengan kasih senyum ke aku, aku bales senyum juga. Dia cuma pake kaos polo shirt gari-garis mendatar dan celana kain hijau kaya warna celana seragam PNS. Begitu dia lewat depanku dia bilang sesuatu tapi tidak menatapku “mari mas masuk” sambil nyelonong masuk ke ruangan di klinik yang aku yakin aku kira itu adalah kamar mandi. Pas dia ngomong gitu aku cuek aja, tapi aneh juga, aku mikir itu si kakek emang ngajak aku masuk ruangan (yang aku kira kamar mandi) ato aku yang salah denger?? Maklum namanya juga lagi nahan sakit. Ato jangan-jangan kakek itu adalah pedofilia yang mau grepe-grepe aku (dalam hal ini aku adalah korbannya yang masih muda, ijo royo-royo dan unyu kata anak gaul sekarang) di kamar mandi?? (oh no… jangan sekarang kek, ntar ya kalo aku udah sembuh. Hloh?!)

Ga berapa lama si mba resepsionis manggil aku dan nyuruh aku masuk ruangan yang aku kira kamar mandi tadi. Aku mikir ini aku lagi sakit mba, kok suruh masuk kamar mandi? Wah parah juga nih si mba! Eh ternyata setelah aku masuk itu “kamar mandi” adalah ruang praktek dokter yang mana dokternya adalah kakek tadi yang aku kira seorang pedofil! Aku cuma senyum-senyum malu karena salah kira.

Dokter bilang dengan logat Padangnya. “silahkan duduk mas, ada keluhan apa nih?”
Aku : aku habis kecelakaan dok ditabrak motor.

Dokter : masya Allah, ketabrak di mana? Kamu lagi naik motor dan nabrak gitu?

Aku : dalam hati aku bilang aku ketabrak dok bukan nabrak! Lalu Aku jelasin. “Bukan dok aku lagi nyebrang tiba-tiba ada motor cium aku dari samping tanpa bilang-bilang (ya iyalah kalo bilang mah bukan ketabrak namanya).”

Dokter : yang luka ato yang sakit apa?

Aku : ini dok telapak tanganku ngelupas dan jempol kakiku lecet, paha dan betisku sakit dok.

Dokter : tiba-tiba dia berdiri dengan pandangan aneh dan dia nengok dulu ke pintu di belakangnya yang mengarah ke ruangan si resepsionis mba-mba tadi. Coba mas buka celananya.

Aku : Hah! (gila nih dokter jangan-jangan beneran pedofil, sumpah deh ini pikiran beneran ada karena kebodohanku, sangkin paniknya karena udah nahan sakit dari tadi, tapi ga kepikiran kalo itu adalah mungkin standar dokter untuk liat bagian tubuh yang katanya luka) aku diem aja belum mau buka celana.

Dokter : ga apa-apa mas ga ada siapa-siapa kok, mba resepsionis ga akan masuk ke dalam kok sudah saya kunci ruangannya.

Aku : (mending mbanya deh dok yang masuk daripada lu!) akhirnya karena aku ga tahan sakit, aku pasrah aja pelorotin celanaku.

Dan awh…. Silau… dari balik celana itu ada cahaya yang muncul dari bonggol pohon pisang! Pahaku yang gede dan penuh lemak (yang kata ibuku, kamu itu pahanya kok kaya bonggol pisang sih, sini ibu masak separo lemaknya untuk penyedap sop) dan betisku yang gedenya ngalahin gedenya betis bencong yang selalu menang saat lomba lari sama Trantib (razia maksudnya).

Setelah pelorotin celana, si dokter, owh… dia mulai pegang-pegang pahaku dengan lembut dan aku menikmatinya, hloh! Aku diem aja sambil baca doa saat dia mulai pegang-pegang. Dia bilang “yang saya tekan tadi sakit ga?” aku bilang “ga Dok” masih tetap baca doa dalam hati. “ok sekarang kamu pake lagi celananya dan tiduran saya liat lukanya.” Fyuh.. legah.. selamet gue… alhamdulillah ternyata ketakutanku akan patah tulang tidak terjadi. Aku bilang “patah tulang ga Dok?” dia jawab “lah tadi waktu saya pegang sakit ga?” dia balik nanya (ketus amat Dok) aku bilang “ga sakit Dok.” “Nah itu artinya ga ada yang patah kalo kamu kesakitan saat dipegang tadi baru ada yang patah” iyeee…. Dok (Cuma dalam hati jawab ini).

Saat berbaring itu si dokter mulai meriksa-meriksa standar (nah standar di sini maksudnya adalah standar yang selalu aku dapetin pas periksa dengan keluhan lain selain tabrakan. Yaitu periksa detak jantung, nadi, pukul perut dengan jari si dokter dan cek tekanan darah) kalo yang suruh buka celana suerr… baru sekarang aku alamin selain dulu pas aku sunat!

Lukaku yang terkelupas di telapak tangan di kasih betadine dan semacam salep berbentuk gel. Masya Allah rasanya sakit banget, perih, dan panas. Kaya tangan yang kebakar karena keseret di aspal yang panas dan kena terik matahari. Nah dari situ aku nanya “panas dan perih Dok, aw..aw.. (aku teriak kaya banci kesiangan pulang dari mangkal), itu artinya apa ya Dok”
Si dokter jawab dengan bahasa Padang “oh ga apa-apa itu cuma terkelupe, mmm… apa ya namanya, pokoknya terkelupe kalo bahasa Padangnya” jiaahh… si Dokter ga tau bahasa Indonesianya, emang udah berapa lama Dok di Jakarta?? Karena aku lagi kesakitan aku asal jawab “hah maksudnya terkelupe itu Lupe Ingatan ya Dok??” shock gue… langsung kepala ini kliyengan dan cari pemikiran sejak kapan tangan terkelupas kok akibatnya aku jadi Lupe Ingatan?? Gue stress.. “beneran Dok aku akan lupe ingatan??” aku nanya lagi. Si Dokter mulai aneh wajahnya “bukan… (jawabnya mulai lantang suaranya) itu loh kamu kan jatuh kena aspal dan terseret di aspal jadi kulitmu itu terkelupe! (sekali lagi si Dokter masih belum tau maksudnya)” aku nanya lagi “jadi apa dong??” mulai bĂŞte dia. “hah kamu itu berlebihan itu loh kulitmu sobeekk…”

GUBRAKKK…. Dokter tolong aku jadi kram otak! Ya Allah dokter maksudnya Terkelupe itu Terkelupas toh???. Beuhh… bikin jantungan aja Dok, udah penampilanmu aneh tidak terlihat seperti Dokter bahasamu juga aneh… oh God… but anyway thanks ya Dok udah sabar mau ngobatin aku pasien yang aneh dan parnoan ini. Udah ngirain dokter pedofil, klinik kaya kamar mandi. Tapi suer deh temen-temen kalo mau berobat ke sini aja. Biayanya murah kok. Dan ini kayaknya sih klinik yang memang didirikan untuk dokter-dokter yang mau beramal dengan memberi pengobatan murah. Selesai diperiksa aku nebus obat yang banyak banget jumlahnya ada lima macam, jadi kaya obat anti kanker sangkin banyaknya. Jangan kapok ya dr. A (sensor nama), hehehe… piss dok :)

ini hasilnya setelah diobati, meninggalkan bekas luka kaya cap tangan :(


Selasa malam, 16 Agustus 2011 (malam menjelang hari kemerdekaan RI ke 66 tahun)

(GoVlog-Umum) BaBu Tua

Kejadian ini ga tau mau dinamakan kejadian apa, apakah kejadian apes, kejadian pelebur dosa, atokah kejadian penebus utang?? Pokoknya serem deh waktu ngalaminnya, tapi karena ini adalah blog konyol dan karena hidupku sudah terlalu suram tanpa ada kejadian ini, maka aku ambil hikmahnya aja bahwa kejadian ini ada lucunya juga lohhh! (fyuh… mau ketawa di atas penderitaan sendiri ah, kasihan gue kaya Prita Mulyani, apaan coba….)

Kejadian penuh rasa cinta, action, dan ketampanan pemerannya itu terjadi tidak lama dari penulisan cerita ini, tepatnya hari sabtu 30 Juli 2011 (lengkap ya bo…) kemarin. Dua hari sebelum puasa. Waktu itu di hari sabtu yang cerah ceria di hari libur itu, aku terbangun dari suatu tempat peristirahatan (istilahnya kaya kuburan bukan??? Peristirahatan terakhir = kuburan! Sial… merinding disko) yang sangat indah, dengan selimut tebal, hangat,dan halus. Kasur yang empuk nyaman tebal terbuat dari bulu angsa. Katanya sih gitu kasur ato bantal terbaik adalah yang terbuat dari bulu angsa, harganya mahal pula! Ah I don’t care bulu ketek juga Ok lah.

Sehabis bangun tidur itu aku langsung mandi kucing (eh ga ding mandi dengan kucing tepatnya tapi mandinya mandi bener ya…) cerita di dalam kamar mandi ga perlu di ekspos ya, ga ada yang ok juga lagian (I wish…). Habis mandi tidak lupa aku membersihkan tempat tidur (serius, bukan lagu) dan kemudian sholat dhuha (bukan pamer ya, tapi Cuma kasih tau ajahhh) habis sholat dhuha kira-kira jam 10 aku pergi mengembara menunaikan kewajiban untuk bayar utang! Iya bayar utang di Pegadaian karena aku lagi kredit benda yang bisa untuk diinvestasikan di masa depan (wow… ketahuan deh hartaku yang melimpah itu! Lagi-lagi khayalan semu), bisa juga untuk mas kawin yang ga tau kapan akan bisa kawin, hiks…hiks.. curcol dikit.

Hari itu panasss… banget yang andaikan aja aku bawa telor di kepala sambil ngejar-ngejar metromini, itu telor bisa mateng dan bisa aku kasihkan ke si kenek metromini sebagai bayarannya. “maaf bang kasihani saya yang ga punya ongkos, ini ada telor mau bang? Asli loh dari resep si This is it” dan aku pun ditendang keluar dari metromini, apess… nah saat perjalanan ke Pegadaian di daerah buncit aku tidak merasakan firasat apapun. Yang jelas aku udah siap amunisi air minum di tas jadi sambil jalan aku terus aja minum, karena panasszzz…

Saat pulang dari Pegadaian ini lah kejadian itu akan terjadi. Dari Pegadaian aku lanjut ke Giant Mampang karena mau ke ATM Mandiri untuk transfer bulanan ke emak dan adekku satu itu yang kaya wayang golek kalo minta uang belum di kasih dia akan terus menerus meneror aku dengan kirim sms “mas minta uangnya sih..” sampe males baca sms copy paste-an itu yang terus-menerus muncul di HP ku, tapi begitu udah dapet duit ngilang deh dia, nasib.. jadi anak pertama selalu jadi ATM berjalan bagi adik-adiknya. Sstt…

Dari ATM lanjut masuk ke Giant untuk ngadem, Setelah puas dan merasa adem akhirnya aku belanja makanan untuk perlengkapan sahur besok harinya. Huuhh… hahhh… tarik nafas dalam-dalam karena kejadian itu akan segera terjadi dan itu mengerikan (dalam arti sebenarnya). Selesai membayar aku keluar dari Giant dengan gaya yang ok, asik, dan tetap charming. Sambil menggenggam minuman Yogurt yang katanya bisa bikin impianku jadi nyata yaitu langsing tanpa buncit (impian indahku dari dulu yang tak kunjung jadi nyata). Aku mulai jalan menyebrangi jalanan di depan Giant yang di tengah-tengah ada jalanan khusus busway, nah sampe sini semua ok. Perjalananku tinggal separuh lagi dan sampailah aku di ujung sana di tempat di mana semua ketampananku menjadi jelas di mata semua orang (ini cerita tentang ketampanan ya?? Pusing sendiri gue denger kata tampan…)

Saat di tengah pembatas jalan antara jalanan busway dan jalanan umum, aku mulai waspada dan tengok kanan-kiri dan terlihatlah di sanadi sebelah selatan ada JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) tapi aku lupakan aja itu JPO “ah kejauhan dan tidak efisien” pikirku. Dan aku yakin seyakin-yakinnya kalo saat aku melengos buang muka dari JPO itu si JPO seperti hidup dan bilang padaku, “awas lu ye lu akan menyesali hal ini dan semua org akan nyukurin lu karena udah menyia-nyaikan gue,” diapun ketawa seram seperti voldemort lagi keselek biji salak. (dan ternyata kejadian itu benar, nanti akan ada cerita tersendiri kayanya ya soal JPO ini). Ok, saat kondisi merasa aman, karena aku yakin saat itu aku Cuma melihat satu mobil aja dari arah buncit dan itu masih jauh. Lalu menyebranglah aku dengan langkah ringan dan gembira, lalu TIBA-TIBA ada suara kenceng yang asalnya dari jauh kemudian semakin mendekat, dekat, dan dekat!. “AWAS MASSS…” dan tiba-tiba aku berteriak “aw...!” gaya banci taman lawang kejepit pintu mobil. Ya ga lah aku teriak beneran.

Ok kita set semuanya dari awal! Set pertama adalah aku tokoh utama dengan wajah tampan (ini ada di script ya) dan tokoh antagonisnya adalah dua orang pengendara motor sebut saja bapak tua dan ibu tua kita singkat dengan nama “BaBu Tua” (emang udah tua kaya mbahku). Lokasi syuting ada di jalan Mampang Prapatan I.

Ok ready, camera! Roll! action…!!

BaBu Tua : AWAS MASSS… teriak si BaBu Tua kampret itu (mohon dibayangkan dalam gerakan slow motion ya, dramatis dikit gitu)
Aku : tanpa sempat liat kejadiannya tiba-tiba aku merasakan ada sebuah benda jelek banget (akting marah) menempel di pahaku, di pantatku yang empuk dan bohay itu. Gubbraakk… aku melayang dengan posisi tengkurep tegak lurus ke arah jalan raya dan dalam gerakan itu aku sempatkan melambai-lambai dulu pada semua orang “h..a..l..o..i..n..i..k..e..n..a..p..a..y..a..” (ingat ini semua wajib dibayangkan dalam gerakan slow motion, get the feeling and the spirit of it! Ini kecelakaan ato lomba toh)

Dan tiba-tiba si BaBu Tua nangkring dengan antengnya dengan motor jeleknya itu di atas pantat bohay ku yang udah diasuransikan di pasar mampang dengan bayaran seikat terong busuk. Dan tiba-tiba aku merasa pandanganku buram, ternyata kacamataku mental dan aku langsung reflek berdiri cari kacamata itu, kenapa langsung cari kacamata? Iya benar ini karena itu kacamata mahal yang baru aja aku reimburst dari kantor jutaan boo… harganya. (bukan mikirin nyawa malah kacamata! Hadeh…). selain nyariin kacamata aku juga refleks berdiri karena kepikiran dengan HP Androidku yang ada di kantong celanaku takut kegencet dan pecah, karena bener-bener ketindih itu posisi HP-nya. HP ini udah lama aku idam-idamkan dan aku beli dengan keringat jagung! (ada ga istilah keringet jagung??) pokoknya HP Smartphone HSDPA Android 2.2 Froyo ini adalah segala-galanya deh, karena mahal juga bo! harganya... (curcol ato pamer nih).

Nah mungkin karena kejadian ini, yaitu aku bisa berdiri langsung setelah ketabrak eh si Bapak Tua malah sempat bilang “wah masnya hebat yah ga luka apa-apa” dengan suara sangat kagum. Sial nih orang dia malah kagum! Kalo waktu itu ada meja di deketku udah kugampar deh Bapak itu pake meja itu. Keselll….

Seketika itu juga aku merasakan perih di tangan, telapak tangan kananku ngelupas di bawah jari kelingking dan jempol kaki kiriku lecet berdarah dan kakiku langsung merasa ngilu dan sakit untuk berjalan dan aku melihat ada darah di dekat motor butut sialan itu. Aku pikir itu darahku, ternyata bukan, itu darah dari Ibu Tua yg keluar dari bibirnya yang luka kecil (sebenernya sih ga tega juga liatnya) tapi karena ternyata lukaku yang terasa lebih parah, maka aku langsung minta ganti rugi.

BaBu Tua : “mas maafin saya damai aja ya” sambil nyodorin uang dua puluh ribuan

Aku : dalam hati “gila nih orang harga diri ku Cuma dihargai dua puluh ribu” pantatku aja bisa lebh mahal harganya daripada balon gas. Aku bilang “ga bisa! Enak aja ini liat pak tangan saya ngelupas kulitnya saya ga bisa ngetik nih besok di kantor, karena tangan ini alat saya untuk cari makan pak!” ga tau kata-kata dari mana itu tiba-tiba aja ada ide “tanganku sebagai alat cari makan” sampe saat ngetik juga aku masih heran dengan kata-kata itu.

Aku : dengan nada ancaman “pokoknya aku minta biaya berobat ato kalo ga aku laporin Polisi karena gimanapun juga motor pasti akan disalahin pak kalo ketahuan nabrak orang” meluncur gitu aja kata-kata ini. Padahal aku juga ga ngerti maksudnya apa, pokoknya itu dalam keadaan panik karena si BaBu Tua mau kabur aja untung aku bisa pegangin motornya terus menerus. Kepikiran juga sih mau ambil paksa kunci motornya tapi karena lagi sakit jadi ga dilakukan deh.

Akhirnya setelah jadi tawar-menawar kaya di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) akhirnya si BaBu Tua kasih uang lima puluh ribu aja untuk ganti biaya berobatku. Setelah aku nego harga lelang seratus ribu (murahan ya gue, Cuma seratus ribu cin..)
Setelah si BaBu Tua kasih duit lima puluh ribu ke aku pergilah mereka semua dengan terburu-buru kaya orang ketakutan. Tapi sebelum mereka pergi si Bapak Tua sempat bilang “mas maafin saya ya dan doakan saya biar selamat diperjalanan selanjutnya.” Aku Cuma bisa diem karena campur aduk perasaannya antara sakit, kesel, marah, dan kasihan jadi satu tapi pas denger ucapan itu aku jadi ga tega juga sih mau marah-marah lagi. Karena terlihat banget si Bapak Tua ketakutan, takut aku sumpahin ntar di perjalanan selanjutnya dia kecelakaan lebih parah. Tapi aku yakin waktu itu aku tidak sempat untuk megeluarkan sumpah serapah.

Selanjutnya dari Pasar Mampang aku balik ke kos dan pergi ke klinik. Cerita selanjutnya tentang kejadian di klinik lanjut nanti ya. Karena ada kejadian aneh lagi dengan si dokter klinik yang orang Padang tulen (No SARA ya). Makanya tungguin terus ya ceritanya hehehe…

PS : buat bapak tua pemilik motor no. B 33 sekian sekian (aku hafal banget plat motormya tapi sengaja dirahasiakan,karena kasihan). Mohon maaf juga ya pak untuk kejadian kemarin. Aku juga ngaku salah deh karena ga mau nyebrang melalui JPO yg udah disediakan (tapi jauh boo… JPO-nya dan panas pula! Salah JPO-nya kan berarti). Ya udah pak karena kejadiannya menjelang Ramadhan, bulan suci penuh berkah dan penuh ampunan, maka dengan ini saya juga memaafkan bapak. Dan maafin saya juga ya pak, ya bu. Mohon maaf lahir batin ya BaBu Tua.

Jakarta, Rabu 070811 (Sambil makan buka puasa)




Kasihan Mah...

Ini cerita masih tentang ikan mas koki nih. Kejadiannya udah lama udah lupa kapan tapi kayanya waktu aku masih muda, waktu masih kuliah, waktu masih amit-amit (bagooss… tuh cicak ngetawain gue!). Ini cerita tentang sepupuku, anak dari tanteku, tanteku itu adek dari bapakku, nah bapakku adek dari siapa dong?? Mulai ngelantur… maklum ngetik pas lagi sahur merem melek antara makan, minum, ngetik, dan ntar kayanya bakal terjadi makan sahur pake laptop, ngetik di atas nasbung alias nasi bungkus, ngantuukk… abesss…

Sepupuku ini adalah 3 bersaudara berwujud makhluk kecil persis banget kaya ponakan Donal Bebek trio Kwak Kwik Kwek yang nakal abis, iseng, suka berantem sendiri, usil, ntar kalo udah puas berantem nangis deh bareng-bareng mereka bertiga sambil teriak-teriak dan itu semua barang-barang di sekitar mereka tiba-tiba jadi piring terbang dan aku duduk dengan manis sambil foto-fotoin itu piring terbang siapa tau bisa ku-upload di internet dan bisa dapat nobel tentang UFO (ada ga sih Nobel tentang UFO???)
Berdasarkan polah tingkah mereka, maka sepupuku emang pantes disebut sebagai Little Monster, hehehe… kita sebut aja sepupuku ini 3A alias Triple A (ejaan Inggris ya). A1 si anak pertama, A2 si anak kedua, A3 si anak ketiga. Dan cerita ini tentang si A2 waktu dia masih TK nol kecil (waktu si A3 belum lahir). Dan emang si A2 ini adalah yang paling usillll… dari A-A yang lain (tapi sekarang ada A3 ternyata dia lebih usil lagi dari A2, hadeh… jedotin jidat ke nasbung).

Oh ya lupa jelasin kenapa mereka disebut 3A?? iya benar sodara-sodara secara ajaib bapak mereka itu ga tau dapet inspirasi dari mana dan kayanya agak terobsesi sama huruf A, iya bener terobsesi karena anak-anaknya semua dikasih nama dengan awalan huruf A! iya beneran… semuanya diawali dengan huruf A, kata tanteku sih suaminya itu mau biar anaknya pas sekolah selalu dpt giliran pertama kalo diabsen jadi bisa cepet pulang (iih… di mana-mana mah anak sekolah selalu pengin jadi yang terakhir dipanggil, pengalaman pribadi) tp dengan alasan masih di bawah usia makanya nama mereka ga aku sebutin ya belum boleh di ekspos, katanya takut privasi mereka terganggu (tepatnya sih karena aku takut kalah beken, hahaha… nangis dipojokkan).

Jadi gini ceritanya, si A2 itu dulu waktu masih TK katanya seneng dan pengin belajar melihara binatang piaraan untuk mengasah bakat keberingasan nya sebagai little monster (alasan ini cuekin ya karena aku ngarang) pokoknya gitu deh mamahnya mau anaknya punya piaraan biar diem ga rewel titik. Dan dia memilih untuk melihara ikan dan ikannya adalah ikan mas koki (apes banget sih si koki ini kayanya dari lahir emang ikan ini udah apes, kalo ga apes mah ga akan deh dipelihara sama si A2). Jadilah dia dibelikan ikan mas koki sebanyak 5 ekor dan ajaibnya semuanya warna item tapi emang cantik banget bentuknya matanya bulet keluar, ekornya bercabang 3 melambai-lambai kaya banci taman lawang lagi godain lekong boo… dan kepalanga bulet indah pokoknya kalo aku waktu itu jadi ikan koki juga udah kubawa ke KUK (mirip KUA gitu deh) Kantor Urusan Koki dan menikahlah kita di sana menjadi happily ever after (stop ngelantur). Tapi yang jadi pertanyaan bukannya warna item itu pertanda kesialan ya? Cek aja, coba deh kamu tiduran ato cari kucing item dan suruh loncatin kamu pasti kamu akan sial (tuh… kan sial kan dasar kamu si-alan! garing abess...)

Nah mungkin karena si ikan mas koki tersebut dilahirkan dalam warna hitam maka sial lah dia, pertanda awalnya aja dia udah dibeli dan mau dipelihara sama si A2. Pada awal kedatangan mereka (si koki) semua berjalan dengan sempurna, mereka dapat rumah akuarium yang indah lengkap dengan istana, patung-patungan dan mainan khusus dalam akuarium. Dan pakan merekapun melimpah istilahnya andaikan ada gagal panenpun si koki tetep bisa makan dengan jumawa. Hari pertama semua baik-baik aja si A2 rajin kasih makan dan ngajak main si koki kadang main game PS, nonton DVD, sampe diajakin candle light bed, iya istilah ini dipake karena emang si A2 pengen banget ngajak si koki tidur bareng di kasur dia. Nah dari sinilah aku yakin, dengan sangat yakin aku sekilas melihat wajah dan mata si koki memperlihatkan kecemasan yang sangat dalam, seperti mau poop tapi buntutnya malah nutupin pantatnya! Hahaha…

Hari kedua pagi hari, waktu itu emang aku lagi liburan di rumah si 3A karena lagi liburan kuliah. Waktu aku bangun tidur aku liat rumah si koki kok butek alias kotor banget penampakannya, mikir dong… ada apa ini? Apakah ada gempa lokal semalam yang hanya terjadi di dunia perkokian, ato kah ada kebakaran di istana si koki?? (mungkin ga sih di air ada kebakaran?? Tampar pipi sendiri) awalnya sih sama sekali ga curiga kirain itu adalah proses alamiah yang disebabkan karena WC di istana si koki rusak, maka dia poop lah di mana-mana dia suka maka jadilah kolam tinja di akuarium itu. Huwweekk…

Ternyata setelah si A2 pulang dari sekolah dengan sangat bangga dia cerita “mas… aku tadi berhasil nyuruh si koki makan dengan banyak” hah… maksudnya?? Aku Tanya dong maksudnya gimana nih makan banyak? “iya karena aku tadi mau berangkat sekolah buru-buru jadi aku suapin deh si koki dengan makanan yang banyak, mereka mau loh…” si A2 berkata dengan bangga seperti pahlawan bertopeng menang lotre! Aku tanya lagi “gimana cara kasih makannya dek?” “gampang mas masa mas yang udah gede ga tau…” sial dia meragukan “kegedean” gue (wow…apa tuh maksudnya pake tanda kutip! Hehehe…) dia bilang si koki itu dia kejar-kejar dengan tangannya dia angkat keluar tuh koki dari air dan secara amazingly… itu koki dia suapin dengan paksa! bener-bener disuapin secara paksa makanannya dia masukkin satu-satu ke mulut si koki yang emang udah dari sononye bawaannya mangap terus…! Aku histeris, tau kan kalian semua kalo emang semua ikan selalu mangap-mangap ya kaya lagi ngomong “maaf..maaf..maaf..” eh dia pikir itu koki mangap karena bilang “lapar..lapar,,lapar,,” hadeeuuh…

Hari ketiga sore hari awan kelabu mulai menggantung di langit rumah A2 (yang ajaibnya awan itu Cuma ada tepat di atas rumah A2), petir menggelegar, petir menyambar, dan tiba-tiba bangkitlah mak Erot dari kliniknya! Lebay… ya pokoknya gitu deh sore itu hari mulai sepi dan suram (ini hari di dunia koki loh ya) kalo di dunia nyata semua baik-baik aja aku tetap tampan, film Harry Potter tetap ada di bioskop, dan orang-orang tetap poop di WC bukan di kasur! Hahaha… pas aku keluar rumah mau bantu-bantu si mbak PRT siram-siram tanaman (aku orangnya peduli dengan lingkungan loh makanya sayang banget sama tanaman, buktinya mau nyiramin mereka tiap sore, rajin kan… karena ada janji dari tante mau dikasih duit ding hahaha…) tiba-tiba si mbak PRT teriak… Masya Olloh… tolong… panggil blangwir… (ok ini berlebihan) ibu… (dia manggil tanteku) “liat ini bu kenapa si koki ini??” karena aku punya insting detektif, maka aku langsung action.

Aku : minggir mba, minggir amankan semua area sampe jarak sejauh 25 meter aku mau semua lokasi bersih tidak boleh ada orang keluar dan masuk area ini (aku ngomong sambil masang garis kuning polisi yang tidak lain tidak bukan itu adalah tali rapia warna kuning, hehehe…
Si mba: ok, semua area is clear Comandan (si mba ikut gila dia…)
Tante : ono opo mba? (yang ga ngerti segera cari kamus jawa di toko bangunan ya!)
Mba : “ini loh bu liat” dia memperlihatkan seonggok koki yg sudah dalam bentuk owh… tragis sekali sulit dijelaskan dengan kata-kata (sebenernya sih bukan sulit tapi aku ga tau gimana jelasinnya hehehe)
Tante dan aku : Masya Olloh… kenapa ini??? Histeris semua.
Tapi ga tau gimana ceritanya kita semua bertiga langsung punya feeling yang sama, bahkan andaikan SMASH waktu itu udah eksis mungkin kita semua akan nyanyi “we know this so well…” semua berteriak dengan nada koor “A2…. Sini kamu!” dan si A2 lari dengan santai sambil nyanyi dengan ringan tanpa beban.
Tante : dek ini kenapa dengan si koki??
A2 : oh itu,,, (masih dengan santai) aku bantuin dia tidur mah… (senyum mengembang dengan lebar…)
Tante dan aku : maksudnya???
A2 : iya mah, dia lanjutin. Aku kan anak baik mah (menurut loch dek…) jadi karena dari kemarin aku liatin si koki melek terus kan dia jadi ngantuk mah tapi kayanya dia ga bisa tidur deh mah, makanya aku bantuin dia tidur.
Tante dan Aku : caranya…?? (gila kompak bener ya Aku dan Tanteku, sekompak Nazaruddin Vs Anas Urbaningrum, sebelum berantem tentunya, bangga!)
A2 : masih dengan senyuman lebar dia lanjut lagi cerita, iya mah biar bisa tidur makanya aku meremin deh matanya si koki
Aku : langsung diagnosa mata si koki and you know what?? Jadi kalian udah tau kan (kalo ga tau buruan deh beli koki goreng di pasar loak!) di mana-mana kalo mata ikan koki itu kan emang keluar alias nongol kaya mata mau lepas kan?? Sama ga dengan ikan kokimu? Kalo ga sama berarti kokimu itu alien. Liat aja profil blog ini bener kan matanya nongol. Nah dikira si A2 itu mata nongol adalah karena belum tidur berhari-hari, maka jadilah itu mata dia pencet, dia masukin tuh mata masuk ke dalam kepala koki, bentuknya serem…! Ga bisa tidur selama 3 hari karena trauma aku liatnya (ok ini ngawur).

Dan dengan bangganya lagi dia bilang tuh mah ikannya sekarang udah baikan perutnya udah bisa lancar dia poopnya. Tau ga apa yang dia maksud?? Iya benarr…! Itu perut yang bulet kaya orag kurang gizi (tau kan kalo ikan koki itu memiliki perut buncit adalah indah, ga kaya perutku perut buncit adalah lagi hamil bayi alien 17 tahun belum lahir-lahir, aku nangis lagi dipojokkan sambil mukulin perut berharap bisa mati nih janin alien). Itu perut dia pencet dengan sangat, sangat, sangat (beuhh… susah ngomongnya) sampe itu perut beneran kempes sekempes-kempesnya! OMG… aku nangis darah…

Dan hasilnya itu ikan koki yang ada 5 ekor semua tewas dengan “damai” dalam medan perang. Sungguh-sungguh sangat kelam dan penuh duka cita suasana di hari itu. Dan si A2 melanjutkan ceritanya “tuh kan mah aku baik kan… karena kalo ga aku tolong kasihan mah…” dan ajaibnya ternyata dia belum bisa bedain mana ikan ngambang karena lagi berenang dengan mana ikan ngambang karena udah tewas, nasib… dan dia pun ngeloyor dengan riang gembira lanjut main piring terbang lagi di dalam kamar. Dan kita semua bertiga Aku, tante, si mbak cari tempat dan siapin bantal deket akuarium dan yak! Dalam itungan 1.. 2.. 3.. kita semua pingsan bareng-bareng…
Good bye my black fellas semoga tenang kau di alam sana dan tolong kalo kamu mau reinkarnasi jangan jadi koki lagi yah, jadi aja batu kali deh biar si A2 tidak bisa menyentuhmu, amin.

Jakarta, Rabu, 030811 (merem melek nahan ngantuk sambil sahur, puasa hari ke 3 1432H)

This is it! Kolam Koki ala Mas Koki, Ting! (sambil ngedipin mata ala Farah Quin lagi mabok duren)


Ini adalah blog pertamaku setelah tiba-tiba jadi pengin nulis juga setelah baca bukunya Raditya Dika yang di mulai dari bukunya dimana bahan ceritanya diambil dari blog pribadi dia di kambingjantan.com dan sekarang jadi buku yang judul buku pertamanya adalah Kambing Jantan (sama dengan nama blognya).
Karena itu aku jadi terinspirasi untuk menulis blog juga, sukur-sukur bisa jadi terkenal juga kaya Raditya Dika! Hahaha… ngarep.com kalo kata anak gaul jaman sekarang mah. Yang aku mau sih rejekinya aja yang kaya dia tp jangan sampe deh kebodohan dan ketololannya nempel ke aku! Tidaaakkk…. Tapi kalo lucunya bisa nempel itu Alhamdu…?? (gaya ustad M. Nur Maulana Trans TV) hahaha…
Kenapa nama blognya Kolam Koki? Bukan, bukan karena yang bikin kaya ikan koki, yang gendut, kepalanya gede, matanya keluar (wow… langsung ngaca siapa tau selama ini cermin di kamarku telah mendustakan aku, siapa tau ternyata cermin itu adalah milik Mak Lampir dulunya yang bisa nyirep aku jadi merasa aku ganteng padahal tidak!). Dan hasilnya ternyata, wow… (sekali lagi) Alhamdu…??
Jadi kenapa Kolam Koki? Adalah karena aku suka air pada dasarnya, karena bintangku bintang air alias aquarius dan kalo kata iklan sebuah layanan sms berlangganan “kamu bintangnya air jadi ga cocok kerja di air!” hloh… maaf salah iklan! Lanjut… dan air akan lebih indah jika disimpan dalam kolam dan lebih indah lagi jika di dalam kolam itu ada ikannya yang banyak yang warna-warni. Dan menurutku ikan yang paling bagus adalah ikan Mas Koki. Jadilah namanya Kolam Koki jreng… jreng… selain itu juga dulu di rumahku di kampung (anak kampung nih gue sodara-sodara) bapakku bikin kolam ikan di depan rumah pas di depan teras rumah dengan bentuk secara ajaib atau emang Bapakku kreatif banget jadi dia bikin kolam ikan berbentuk ikan koki! Iya benar berbentuk ikan koki, tapi isinya kebanyakan malah bukan ikan koki karena ikan koki itu susah bo! Dirawatnya alias cepet mati kalo kotor dikit. Fyuh… koki, koki… (soal Ikan Mas Koki ini aku ada cerita yang mmm… lucu tapi sadis ato sadis tapi lucu ya?? Karena kalo diliat dari HAB alias Hak Asasi Binatang itu sadis, tapi diliat dari sisi manusia itu lucu) hahaha…. Ntar ya ceritanya ada di bagian lain (kalo inget ya….)
Sebenernya bingung juga sih nulis cerita pertama untuk blog ini, tapi gimana dong?? Hasrat untuk menulis (hasrat pengin beken sebenernya) sudah membuncah! Istilahnya adalah kalo kita rajin nonton film kartun maka hasratku ini udah kaya sekumpulan tikus di film Ratatouille dalam gerakan slow motion a..k..u.. l..a..g..i.. l..a..r..i.. d..a..l..a..m g..e..r..a..k..a..n l..a..m..b..a..t k..a..r..e..n..a.. m..a..u.. d..i.. r..a..c..u..n.. (kenapa tulisannya gini? Kan ceritanya lagi slow motion) dan kemudian setelah berhasil lolos barulah si tikus itu kembali dalam gerakan normal dan suaranya kenceng banget (tau kan kalo lagi gerakan lambat suara filmnya juga jadi ga kedengeran kan) “aaaahhhhhhaaaaa……!!!” BBUUMM…. Meledak deh! (bom kali ya?) nah pokoknya gitu deh hasratku… tapi apalah daya? (bicara sambil mojok, jongkok, dan main pasir kaya Sinchan kalo lagi sedih!).
Yah itulah kira-kira alasan kenapa aku mau nulis blog dan kenapa judulnya Kolam Koki, sebenernya blognya udah dibikin lama sebelum tulisan ini diposting, tapi belum sempat diisi karena sibuk cinn… (sok sibuk maksudnya, karena ga ada alat bantunya sebenernya kaya laptop, modem, kopi, cake, cafĂ©, sturbucks, ato minimal SevEl hehehe…). Baiklah akhirnya tulisan pembuka ini jadi dan ditulis dalam keadaan tangan yang terluka, perih… kaya cinta yang didustai (emang cinta apaan sih??) karena kemarin siang (sabtu, 30 Juli 2011 habis dicium motor gila pas lagi nyebrang di depan Giant Mampang, ini juga kayanya akan jadi bagian ceita dongeng dalam blog ini).
Dan “this is it!” blog pudding manis Kolam Koki ala Mas Koki (gaya dikit kaya Farah Quin sambil angkat laptop dan jatuh! Rusak deh, tidaaakkkk…..!!)
Semoga menghibur ya dan dukung terus aku untuk menulis ya. Caranya kirim uang anda dalam bentuk modem plus pulsa internet, kopi dan cake ala sturbuck ato coffebean ya hehehe…
BYYUURRR….. mulai nyemplung di Kolam Koki

Jakarta, minggu, 31 Juli 2011 (sehari sebelum puasa Ramadhan 1432H)

Pengalaman Belanja di Owl Eyewear, Beda!

Apa itu Owl eyewear, Owl eyewear adalah tempat belanja khusus (butik) yang menjual frame/bingkai kacamata dengan layanan gratis le...